Kabut Asap, Pemkot Banjarmasin Bersiap Bagi Masker

Jl A Yani dekat fly over Gatot Subroto disambangi kabut asap/beritabanjarmasin.com

BANJARMASIN, BBCOM - Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari kabupaten/kota tetangga, dirasakan oleh warga Banjarmasin beberapa hari ini. Hingga Selasa (18/9/2018), udara bercampur asap masih terlihat, apalagi hujan sangat jarang turun.

Banyak warga mulai terkena flu. Seperti yang dirasakan Maki, warga Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara mengaku sudah dua hari terakhir mengalami flu, serta batuk kering.

"Dalam dua hari terakhir ini saya beserta anak dan istri saya, kami bertiga mengalami hal yang serupa, tenggorokan kering dan batuk kering. Ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari," tutur Maki kepada wartawan BeritaBanjarmasin.com.

Maki berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah, baik berupa sosialisasi, ataupun imbauan langsung kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, serta mengawasi kerja tim penanganan karhutla.

Hal senada juga disampaikan Agung, Warga Jalan Kuin Selatan, Banjarmasin Barat, mengatakan juga mengalami pilek dan batuk kering sejak seminggu terakhir. "Saya takut pilek ini merupakan gejala awal ISPA, tetapi saya belum mencoba memeriksakan diri ke Puskesmas, karena saya pikir ini hanya pilek biasa" ungkap Agung.

Menanggapi hal tersebut Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina turut perihatin dengan kondisi sekarang yang mulai berkabut. Dia berharap kondisi seperti saat ini tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan dampak yang negatif bagi masyarakat Banjarmasin.

Orang nomor satu di kota seribu ini juga mengimbau agar masyarakat di Kalsel tidak melakukan pembakaran lahan persawahan yang menyebabkan kabut asap semakin tebal. Akibatnya bisa berdampak tidak bagus bagi kesehatan masyarakat Banjarmasin.

"Kami akan lihat tiga hari ke depan. Jika masih ada kabut, saya akan minta Dinkes Banjarmasin bersiap membagi masker untuk masyarakat," tegasnya. (arum/sip)